Komunikasi
antarbudaya mengacu pada komunikasi antara orang-orang dari kultur(budaya) yang
berbeda-beda antara orang-orang yang memiliki kepercayaan, nilai, atau cara
berprilaku cultural yang berbeda. Kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang
dan dianut oleh sekelompok orang serta berlangsung dari generasi ke generasi.
Bentuk-bentuk
komunikasi antar budaya:
- Komunikasi
antar budaya
Contoh:
antara orang Cina dengan orang Portugis
- Komunikasi
antar ras
Contoh:
Antar orang kulit orang kulit hitam dengan orang kulit putih.
- Komunikasi
antar etnis
Contoh:
Antara orang Amerika keturunan Itali dengan orang Amerika keturunan Jerman.
- Komunikasi
antar bangsa
Contoh:
Antara bangsa Indonesia dengan bangsa Malaysia.
- Komunikasi
antara subkultur yang berbeda
Contoh:
Antara Dokter dengan Pengacara.
- Komunikasi
antar kelompok agama
Contoh
: Antara orang Islam dengan orang Yahudi
- Komunikasi
antara subkultur dan kultur domain
Contoh
: Antara kaum manula dan kaum muda.
- Antar
jenis kelamin
Contoh
: Antara Pria dan Wanita
Unsur-unsur
pokok yang mendasari proses komunikasi antarbudaya adalah konsep-konsep tentang
‘kebudayaan’ dan ‘komunikasi’. Hal ini ditekankan oleh Sarbaugh (1979)
yang menyatakan bahwa pengertian tentang komunikasi antarbudaya memerlukan
suatu pemahaman tentang konsep-konsep komunikasi dan kebudayaan serta adanya
saling ketergantungan antar keduanya. Saling ketergantungan ini dapat
terbukti apabila disadari bahwa:
- Pola-pola
komunikasi yang khas dapat berkembang atau berubah dalam suatu keompok
kebudayaan tertentu.
- Kesamaan
tingkah laku antara satu generasi dengan generasi berikutnya hanya
dimungkinkan berkat adanya sarana-sarana komunikasi.
Sementara
Smith (1966) menerangkan hubungan yang tidak terpisahkan antara komunikasi dan
budaya sebagai berikut:
- Kebudayaan
memacu timbulnya suatu kode atau kumpulan peraturan yang dipelajari dan
dimiliki bersama.
- Untuk
mempelajari dan memiliki bersama diperlukan komunikasi, sedangkan
komunikasi memerlukan kode-kode dan lambang-lambang yang harus dipelajari
dan dimiliki bersama..
Unsur-unsur
sosial budaya yang tidak dapat dipisahkan dalam komunikasi adalah:
- Sistem
keyakinan, nilai dan sikap.
- Pandangan
hidup tentang dunia.
- Organisasi
sosial.
Pengaruh
ketiga unsur kebudayaan tersebut pada makna untuk persepsi terutama pada aspek
individual dan subjektifnya. Kita semua mungkin akan mlihat suatu objek
atau peristiwa sosial yang sama dan memberikan makna objektif yang sama, tetapi
makna individualnya tidak mustahil akan berbeda. Misalnya orang Amerika dengan
Arab sepakat menyatakan seseorang wanita berdasarkan wujud fisiknya.
Tetapi kemungkinan besar keduanya akan berbeda pendapat tentang bagaimana
wanita itu dalam makna sosialnya. Orang Amerika memandang nilai
kesetaraan antara pria dengan wanita, sementara orang Arab memendang wanita
cenderung menekankan wanita sebagai ibu rumah tangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar